Pemerintah nampaknya memahami kebutuhan jurnalis dari berbagai belahan bumi yang datang ke Bali untuk meliput KTT ke-19 ASEAN.

Para jurnalis itu tidak akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi visual maupun audio karena pemerintah melengkapi semua komputer di media center dengan "Skype".

"Semua komputer dilengkapi dengan Skype untuk memudahkan wartawan," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto di Nusa Dua, Bali, Minggu.

"Skype" adalah aplikasi video-chat (obrol video) online yang memungkinkan seseorang berkomunikasi teks, foto, audio dan visual secara langsung dengan orang di belahan bumi mana pun melalui jaringan internet.

"Ini sangat berguna bagi wartawan dari luar negeri," kata Gatot.

Sebagian besar komputer memang dilengkapi program aplikasi ini, nmun sayang tidak semua komputer memiliki kamera sehingga tidak semua bisa dipakai untuk berkomunikasi visual.

Pemerintah telah mengalokasikan dana sekitar Rp18 miliar untuk pengadaan pusat media massa dan segala fasilitas yang diperlukan di komplek pelaksanaan KTT ke-19 ASEAN, KTT ASEAN+3, dan KTT ke-enam Asia Timur di Nusa Dua, Bali.

Gatot mengatakan, dana itu dialokasikan secara terpisah kepada pemenang tender penyediaan fasilitas "media center", seperti komputer, jaringan internet, dan ruang konferensi pers.

Sebagian dana dialokasikan untuk biaya sewa gedung bagi keperluan media center di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan ruang pengambilan tanda pengenal wartawan di Hotel Melia.

Media Center KTT ASEAN dan KTT terkait berada di Singaraja Hall di lantai tiga BNDCC dan dilengkapi dengan 300 komputer berjaringan internet.

Bagi para wartawan yang membawa komputer jinjing sendiri, panitia menyediakan jalur khusus dan jaringan nirkabel.

Pusat media massa itu juga dilengkapi dengan sejumlah studio mini untuk penyiaran berita foto, audio, dan video.

Gatot mengatakan, sekitar 1.500 wartawan dari 130 negara telah terdaftar untuk meliput KTT ASEAN dan KTT terkait di Bali.